Survei Polmatrix: Papan Bawah Elektabilitas Munculkan Partai Ummat dan Gelora

Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan Partai Ummat sebagai partai politik baru yang didirikan oleh Amien Rais berpeluang menjadi kuda hitam di antara partai-partai papan bawah. Lalu ada pula Gelora yang merupakan sempalan PKS.

Partai Ummat yang sebelumnya masih nihil dukungan kini melesat menjadi 1,3 persen, bahkan melampaui posisi PAN. Sedangkan Gelora naik tipis dari 0,1 persen (Desember 2020) menjadi 0,2 persen.

“Di antara partai-partai papan bawah, Partai Ummat dan Gelora muncul sebagai kekuatan baru yang perlu diperhitungkan,” ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam press release di Jakarta pada Kamis (1/4).

Sementara itu PDIP dan Gerindra sebagai dua partai politik utama stabil memimpin elektabilitas. Pada Mei 2020 elektabilitas PDIP mencapai 33,3 persen, turun menjadi 28,7 persen (September 2020), 25,5 persen (Desember 2020), dan kini 20,3 persen.

Demikian pula dengan Gerindra yang anjlok dari kisaran 13 persen pada Mei-September 2020 menjadi 10,1 persen (Desember 2020), lalu naik tipis menjadi 10,5 persen. Sedangkan Golkar stabil di kisaran 8 persen, kini sebesar 8,4 persen.

Di antara parpol-parpol nasionalis, dua parpol yaitu Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami tren kenaikan. Elektabilitas Demokrat bergerak naik, dari kisaran 3 persen pada Mei-September 2020 naik menjadi 7,5 persen (Desember 2020), dan kini 8,1 persen.

Demokrat memantapkan diri pada posisi keempat, membayangi Golkar. Tren kenaikan elektabilitas juga dialami PSI, dari 4,3 persen (Mei 2020) menjadi 4,5 persen (September-Desember 2020), lalu naik lagi menjadi 5,0 persen.

Lalu ada Nasdem (4,1 persen/3,9 persen/4,0 persen/3,7 persen), Perindo (1,1 persen/0,9 persen/0,7 persen/0,6 persen), dan Hanura (0,9 persen/0,6 persen/0,4 persen/0,3 persen). Parpol gurem lainnya yaitu Berkarya, PKPI dan Garuda kehilangan dukungan sama sekali.

Di antara parpol-parpol Islam, PKB memimpin (6,2 persen/5,3 persen/5,5 persen/5,4 persen), disusul PKS (5,4 persen/5,8 persen/5,2 persen/5,1 persen), dan PPP (1,5 persen/1,7 persen/1,8 persen/1,6 persen).

Masih ada 28,4 persen responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab. “Turunnya dukungan dari sejumlah parpol kebanyakan lari menjadi undecided, yang berpeluang untuk diperebutkan oleh parpol-parpol yang lain,” pungkas Dendik.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 20-25 Maret 2021 kepada 2.000 orang responden mewakili 34 provinsi. Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih acak. Margin of error survei sebesar ±2,2 persen, tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *