Jakarta, Gatra.com – Elektabilitas pasangan calon Joko Widodo – Ma’ruf Amin terus meninggalkan pesaingnya, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. Belasan hari jelang pemilihan presiden, selisih elektabilitas kedua pasangan calon di angka 20%.
Hasil survei Polmatrix Indonesia menunjukan elektabilitas Jokowi – Ma’ruf pada 54,1% dan Prabowo – Sandiaga 34%. Jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 11,9%.
“Di pilpres 2014, selisih Jokowi dan Prabowo terpaut 10%. Sekarang (pilpres 2019) sudah 20%. Mengingat pilpres tinggal dua minggu lebih sulit bagi Prabowo – Sandi mengejar Jokowi – Ma’ruf,” ungkap Direktur Riset Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto di Jakarta, pada Senin (1/4).
Menurut Dendik, Prabowo-Sandi harus mempersempit jarak elektabilitas. Jika seluruh undecided voter mampu direbut, Prabowo-Sandi berpeluang meraih hingga 45,9%. Dengan kata lain sedikit di bawah perolehan suara di pilpres 2014.
Sebaliknya, kubu Jokowi – Ma’ruf harus mampu merebut seluruh atau sebagian besar undecided voter. Maka pemerintahan mendatang akan memenangkan dukungan kuat rakyat.
Hanya saja, Dendik menyarankan Jokowi melakukan pendekatan terhadap Gerindra usai pencoblosan demi menjaga stabilitas politik. Terlebih suara Gerindra diprediksi bakal naik signifikan akibat coattail efect Prabowo.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 20 – 25 Maret 2019, dengan jumlah responden 2.000 orang. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error ±2,2% dan pada tingkat kepercayaan 95%.